Adat-istiadat Sedekah Bumi di Desa Teluk Awur Perspektif Al-qur’an

Oleh: Aina Rohmatul Ummah
Abstrak
Penelitian ini mengkaji perspektif Islam tentang Sedekah bumi yang merupakan acara yang dilakukan oleh warga setiap tahunnya yang diniatkan sebagai wujud terimakasih kepada Allah swt yang telah memberikan tempat manusia berpijak dan hasil panen bumi tanaman dan buah-buahan yang melimpah. Bukan hanya sebagai rasa syukur saja sedekah bumi juga diyakini sebegai acara tolak balak sejak zaman terdahulu dan diakui sebagai warisan leluhur yang mewakili kekayaan adat istiadat masyarakat jawa yang biasanya dilaksanakan umumnya di bulan Muharrom. Budaya atau tradisi dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan. Sedekah bumi merupakan tradisi masyarakat yang terus di jaga dari eaktu ke waktu, salah satunya sedekah bumi yang biasa di lakukan oleh desa Teluk Awur kabupaten Jepara. Adat istiadat sedekah bumi sudah menjadi rutinitas yang di lakukan setiap tahunnya oleh masyarakat desa teluk awur sebagai bentuk ungkapan syukur terimakasih kepada Allah swt yang telah melimpahkan rizki berupa panen yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kata kunci : sedekah, syukur, adat
Pendahuluan
Berbagai ragam kebudayaan di suku Jawa berbeda-beda di berbagai daerahnya. mulai dari daerah Jawa Barat, Jawa timur dan di wilayah Jawa Tengah sebagai daerah yang paling berpengaruh dan juga tersiar di bagian-bagian ke wilayah luar pulau Jawa, dan juga ke luar negeri, bersamaan dngan perpindahan warganya di bagian-bagian daerah di luar pulau Jawa. Contoh dari macam-macam bentuk budaya Jawa yaitu acara adat istiadat sedekah Bumi.
Berbagai nilai animisme dan dinamisme yang terlihat di praktik sedekah bumi di Jepara. sebenarnya ada banyak sekali seperti tepatnya di desa Teluk awur Jepara. Diantaranya acaranya meliputi penyembelihan hewan (biasanya kerbau), acara arak-arak an buah-buahan makanan dan juga hasil panen lainnya. lebih sebagai adat tradisi nenek moyang yang harus diwariskan sebagai warisan leluhur yang mewakili kekayaan adat istiadat warga yang di niatkan sebagai rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikan bumi untuk berpijak dan segala hasil bumi berupa panen yang melimpah.
Bukan lagi ritual tolak balak saja, sedekah bumi sudah menjadi rutinitas tahunan warga Desa Teluk awur sejak dulu hingga sekarang. Penduduk desa yang terdiri dari berbagai petani melakukan serangkaian upacara sedekah yang dilakukan dengan cara yang sama seperti terdahulu seperti berbagi hasil-hasil pertanian seperti padi yang berupa padi yang dijadikan nasi tumpeng ataupun buah-buahan. Pada generasi desa Teluk Awur saat ini, sedekah menjadi ajang temu warga atau silahturahmi ketika para warga makan bersama dan berbagi buah-buahan pada kesempatan tersebut. Selain itu, sebagai wujud rasa syukur atas segala karunia Allah swt, Islam memiliki pandangan tersendiri terhadap pelaksanaan ritual budaya sebagai kearifan lokal. Hal inilah yang dipaparkan dalam artikel ini yaitu tentang adat istiadat pelaksanaan sedekah bumi di desa Teluk awur.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode living qur’an yang di dalamnya mencakup dalil-dalil al-qur’an yang membahas terkait dengan sedekah seperti surat al-baqoroh ayat 274 dan sebagainya. Jenis data yang digunakan oleh analisis ini adalah data kualitatif yang meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan data-data mengenai masalah- masalah yang akan di bahas, yaitu acara tradisi sedekah bumi. Sumber yang diambil dalam penlitian kualitatif ini terdiri dari data pendukung dan data utama, data utama meliputi tindakan dan kata-kata.
Pembahasan
1. Pengertian sedekah bumi
Pengertian sedekah bumi atau bisa disebut sedekah adalah pemberian kepada bumi. Arti dari kata sedekah berarti memberi sukarela tanpa ditentukan peraturan-peraturan tertentu, baik berkaitan dengan jenis maupun jumlah barang yang disedekahkan. Sedangkan menurut pandangan islam sedekah bumi merupakan acara yang dilakukan sebagai wujud terimakasih terhadap Allah swt karena sudah memberikan tempat manusia bumi untuk berpijak dan semua rizki yang berupa hasil panen yang melimpah seperti padi dan buah-buahan seperti yang telah dilaksanakan rakyat Jawa terkhusus di desa Teluk awur.
Sedekah bumi merupakan salah satu upacara adat istiadat guna mengungkapkan rada syukur terimakasih atas nikmat yang telah di berikan Allah swt berupa tanah dan bumi untuk berpijak serta hasil bumi yang mrlimpah. Upacara peringatan sedekah bumi ini sangat populer di Indonesia terkhusus di pulau Jawa. Sedekah bumi juga sebagai rasa syukur umat manusia kepada allah atas di berikan rizeki yang berlimpah dan berharap rezeki selanjutnya akan bertambah melimpah. Sedekah bumi sudah menjadi tradisi masyarakat jawa yang sudah di salurkan turun temurun dari nenek moyang terdahulu.
Sedekah bumi awalnya adalah peninggalan masyarakat hindu terdahulu kemudian setelah datangnya ajaran-ajaran islam walisongo akhirnya praktik-praktik tersebut di akulturasi menjadi tradisi budaya islam. Sedekah bumi hukumnya bisa menjadi haram apabila dilandasi dengan berniat syirik sebagaimana diputuskan oleh Mukhtamar Naudrotul ulama ke 5. Masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan keduanya . Masyarakat merupakan kelompok anggota manusia yang hidup di dunia dan bekerjasama dalam hal apapun dan bisa mengatur kehidupan yang berjiwa sosial.
2. Rangkaian acara sedekah bumi
Di kabupaten Jepara sebenarnya banyak sekali acara sedekah bumi di setiap daerahnya berbeda-beda dan mempunyai ciri khas tersendiri seperti di desa Teluk awur seperti kata salah satu warga desa Teluk awur yang bernama uswah ia mengatakan bahwa rangkaian acaranya dari pagi sampai malam yaitu meliputi:
1.Khotmil qur’an 2. Tahlil 3.senam dan jalan sehat 4.weton dan tradisi menggiring buah- buahan kemudian yang terakhir 5.pentas seni dan wayang kulit yang dilaksanakan malam hari mulai dari jam 7 sampai selesai.
Sebagai permulaan acara sedekah bumi khotmil qur’an dan tahlil menunjukan bahwa acara apapun yang diadakan yang pertama terpenting adalah harus mengingat Allah swt kemudian di lanjut dengan acara arak-arak an buah-buahan sebagai bentuk ungkapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberikat nikmat yang melimpah, kemudian acara terakhir prnutupaan yaitu wayang kulit sebagai sarana pembelajaran mengingat warisan budaya dan hiburan untuk warga desa teluk awur.
Di dalam al-qur’an sudah di terangkan dalil tentang sedekah yang dapat kita ketahui diantaranya Qs.An-Nisa ayat 114:
لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍ ۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ
اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS.An-Nisa 4:114)
Perintah untuk bersedekah juga sudah ada sejak zaman Rasulullah seperti yang di terangkan dalam hadist. Rasulullah SAW Bersabda: “Barang siapa yang menyedekahkan sesuatu walaupun hanya sebesar biji kurma yang didapatkan dari hasil kerja yang baik, Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka oleh sebab itu sesungguhnya Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya, kemudian memberikan pahala sedekah itu untuk pemiliknya, sebagaimana seseorang dari kalian memelihara anak kudanya hingga sedekah itu menjadi seperti gunung.”
Kesimpulan
Sedekah bumi merupakan acara yang dilakukan sebagai wujud terimakasih terhadap Allah swt yang sudah memberikan tempat manusia untuk berpijak dan semua rizki yang meliputi hasil panrn bumi yang melimpah seperti padi dan buah-buahan seperti yang dilakukan oleh para warga Jawa terkhusus di desa Teluk awur yang acaranya meliputi khataman, tahlil, arak-arakan buah-buahan dan tontonan wayang kulit. Perintah sedekah juga sudah di terangkan dalam al-qur’an yakni QS.An-nisa ayat 114 yang mana barang siapa mau menyedekahkan hartanya walaupun sebiji kurma maka allah akan memberikan pahala serta nikmat yang yang banyak kepadanya.
Daftar pustaka
Ahkamul Fuqaha no.100 Keputusan Mukhtamar Nahdrotul Ulama ke -5 Di Pekalongan 7
September 1930 Μ.
Bara Wati, Herliya. Pengaruh dan Nilai-Nilai Pendidikan Upacara Sedekah Bumi
Terhadap Masyarakat. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra UMP.
Vol.2 No. 4 2013.
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Widodo, dkk, Kamus Ilmiah Populer; dilengkapi EYD dan Pembentukan Istilah
Yogyakarta: Absolut, 2002.